Loading...

Tentang Postpartum Blues

Pengertian

Postpartum blues, juga dikenal dengan istilah natal blues atau mommy blues, adalah kondisi yang menggambarkan perasaan air mata sementara, perubahan suasana hati, kelelahan, dan lekas marah yang mungkin dialami oleh ibu pasca melahirkan dalam beberapa minggu pertama. Kondisi ini umumnya terjadi dalam waktu singkat setelah persalinan.

Menurut Indyani (2022), postpartum blues merupakan perubahan psikologis yang bersifat sementara, biasanya terjadi dalam 2 minggu pertama pasca melahirkan, dengan gejala yang ringan dan sering kali tidak terdiagnosis atau ditindaklanjuti.

Syndrom ini sering disebut juga dengan istilah "third day blues", yang terjadi sekitar 3-4 hari setelah melahirkan, disebabkan oleh penurunan hormon estrogen dan progesterone yang drastis, sehingga emosi ibu menjadi tidak stabil.

Penyebab Postpartum Blues

Penyebab utama postpartum blues adalah perubahan hormon yang terjadi setelah melahirkan, seperti penurunan kadar estrogen dan progesterone yang mempengaruhi kestabilan emosi. Selain itu, faktor lain yang berkontribusi termasuk kelelahan, rasa sakit setelah melahirkan, masalah menyusui, serta kurangnya dukungan emosional dari keluarga dan pasangan (Siswosuharjo et al, 2019).

Jenis Gangguan Psikologi Postpartum

Menurut Alifah (2016), terdapat beberapa jenis gangguan psikologis yang berhubungan dengan postpartum:

Postpartum Blues

Terjadi pada hari 1-10 setelah melahirkan dan hanya bersifat sementara. Gejala meliputi gangguan mood, perasaan marah, mudah menangis, sedih, nafsu makan menurun, dan sulit tidur.

Postpartum Depression

Gejalanya lebih berat, termasuk perasaan sedih, tertekan, merasa bersalah, lelah, cemas, dan tidak mampu merawat diri serta bayi.

Postpartum Psychosis

Merupakan depresi berat dengan gejala yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi, memerlukan perawatan medis dari psikiater dan pemberian obat.

Faktor Penyebab Postpartum Blues

Beberapa faktor penyebab postpartum blues menurut Irawati & Yuliani (2014) antara lain:

Perubahan kadar hormon seperti kortisol, estrogen, progesteron, prolaktin, dan estriol yang mempengaruhi suasana hati ibu.

  • Usia: Usia muda dan ibu primipara (ibu yang baru pertama kali melahirkan) berisiko lebih tinggi mengalami postpartum blues.
  • Paritas: Ibu yang memiliki riwayat postpartum blues sebelumnya juga lebih rentan.

  • Dukungan Emosional: Dukungan dari pasangan atau keluarga sangat penting dalam menjaga kesejahteraan ibu.
  • Bantuan Informasi: Memberikan informasi yang berguna tentang perawatan bayi dan kehamilan.
  • Dukungan Instrumental: Dukungan dalam bentuk materi atau fasilitas untuk membantu ibu mengatasi masalahnya.
  • Dukungan Penilaian: Memberikan penghargaan atas usaha yang dilakukan oleh ibu dapat meningkatkan rasa percaya dirinya.

Gejala Postpartum Blues

Gejala postpartum blues biasanya muncul dalam hitungan jam hingga satu minggu setelah melahirkan, dan umumnya akan sembuh dengan sendirinya. Beberapa gejala yang dapat terlihat antara lain:

  • 1 Sering menangis tanpa alasan jelas
  • 2 Mudah tersinggung dan perasaan yang berganti-ganti
  • 3 Tidak mampu berkonsentrasi
  • 4 Rasa cemas berlebihan dan insomnia
  • 5 Tidak merasa memiliki ikatan batin dengan bayi
Gejala yang berlangsung lebih lama dapat mengarah pada postpartum depression (Irawati & Yuliani, 2014).

Dampak Postpartum Blues Pada Bayi

Postpartum blues yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak negatif pada bayi. Ibu yang mengalami gangguan ini mungkin tidak mampu merawat bayinya dengan optimal, sehingga mempengaruhi kesehatan dan perkembangan bayi.

Komunikasi yang terbatas antara ibu dan bayi dapat menyebabkan bayi merasa kecewa, sedih, atau frustrasi, yang berdampak pada perkembangan emosional dan psikologisnya (Irawati & Yuliani, 2014).

Butuh Bantuan?

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala postpartum blues, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.